♥UKHUWAH♥

November 2, 2010

SABARLAH WAHAI HATI


‎"Tidak ada anugerah yang lebih baik selain peroleh sifat sabar." (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

November 1, 2010

^__^


"maka sesungguhnya selepas kesusahan itu ada kemudahan.sesungguhnya selepas kesusahan itu ada kemudahan"(Surah Asy-Syarh:5-6)

BELAJAR DARI LIMA JARI TANGAN


"Sesungguhnya dalam penciptan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran ALLAH) bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat ALLAH sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Rabbana, tidaklah Engkau Menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka""

Pelajaran ini ALLAH Berikan melalui salah seorang ustadz dalam suatu daerah….


Coba lihat kedua tangan kita. Bersyukurlah ketika kita masih memilikinya. Coba lihat kelima jari di masing-masing tangan kita. Bersyukurlah ketika kita masih memilikinya.


Tahukah sahabat, ternyata kelima jari itu mengandung banyak hikmah yang bisa menjadi suatu pelajaran yang sangat berharga.


Jempol atau ibu jari, mewakili POTENSI. Biasanya kita mengacungkan jempol sebagai tanda untuk menilai suatu kelebihan, kebaikan, kecakapan, atau hal lain yang dianggap pantas ‘diacungi jempol’. Ibu jari ini mengingatkan kita betapa pentingnya mengembangkan potensi di dalam diri kita. Teruslah memperbaiki dan mengembangkan diri sehingga kita memiliki potensi yang bermanfaat bagi umat dan pantas ‘diacungi jempol’.


Jari telunjuk, mewakili ARAH. Biasanya kita menggunakan telunjuk untuk menunjukkan suatu arah. Begitupun dalam hidup kita, telunjuk mengingatkan kita untuk selalu memiliki arah, visi, tujuan yang ingin kita capai. Tentukan tujuan hidup kita. Visualisasikan mimpi yang ingin kita gapai dengan jelas. Fokuslah pada arah atau tujuan hidup kita.


Jari tengah, mewakili KESEIMBANGAN. Jari tengah ini merupakan jari yang berada di tengah dan memiliki tugas untuk menyeimbangkan kedua jari yang berada di sebelah kanan dan kirinya. Jari tengah mengingatkan kita untuk selalu menjaga keseimbangan dalam hidup. Keseimbangan antara jasad, akal, dan ruh. Keseimbangan antara makanan, minuman, dan udara. Keseimbangan antara tugas kita sebagai abid dan sebagai khalifah. Keseimbangan antara belajar dan beramal. Keseimbangan antara takut dan harap. Keseimbangan antara dunia dan akhirat.


Jari manis, mewakili RELASI. Entah darimana asalnya mengapa jari ini disebut jari manis. Mungkin karena jari ini menjadi salah satu bagian tubuh yang digunakan untuk memasangkan simbol sebuah relasi, seperti pernikahan. Jari manis mengingatkan kita untuk selalu menjaga silaturahim dengan orang-orang di sekitar kita. Perbanyaklah silaturahim, jagalah silaturahim, sambunglah kembali silaturahim.


Jari kelingking, mewakili KEHATI-HATIAN. Mungkin karena jari ini berukuran paling kecil di antara keempat jari lain, maka jari ini terkadang sering diabaikan. Padahal tidak ada hal sekecil apapun yang sia-sia. Jari kelingking mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati terhadap sesuatu yang kita anggap remeh. Bisa jadi hal yang kecil menjadi suatu masalah yang besar bila kita kurang hati-hati dalam bersikap. Bukankah taqwa itu seperti berjalan di atas jalan berduri. Berhati-hatilah dalam melangkah…


Subhanallah banyak sinergitas yang bisa kita dapat ketika kelima jari ini kita gabungkan. Coba gabungkan kelima jari kita. Kepalkan di udara lalu berteriaklah, SEMANGAT !!!


Ya RABB, sungguh Engkau tidak Menciptakan ini dengan sia-sia…

CARA MENADAH TANGAN / BERDOA YANG BETUL


Doa senjata orang mukmin. Pelbagai cara orang menadah tangan ketika berdoa.Kaedah yang baik dan tampak sopan ketika bermunajat dengan allah SWT adalah lambang kesungguhan, lambang penuh pengharapan kita kepada Khalik.
Pada tapak tangan kita ada banyak lambang kebesaran dan kemuliaan Allah SWT termasuk 99 nama Allah.
Kita akan nampak urat tangan kanan dan kiri bercantum seakan membentuk sampan. “Apabila urat tangan itu bertemu ia akan menjadi hufur ‘ba’ . Titik ‘ba’ letak di hati kita. Kedudukannya rendah dari tangan yang kita tadah. Setiap huruf hijaiah di dalam Al-Quran Allah perintahkan satu malaikat menjaganya.Maka malaikat yang menjaga hufur ‘ba’ bernama ‘Har Hayaail’. Malaikat ini akan mengangkat doa kita terus mengadap Allah SWT tanpa sebarang perantara. Oleh itu berdoalah bersungguh-sungguh dengan penuh pengharapan” .

Duduklah dalam keadaan iftirasy dan duduk tahayat akhir.Jika berdiri tegakkan badan betul-betul dan jangan menyandar.
mencari keberkatan doa…

DOA SENJATA ORANG MUKMIN…. BERIKUT ADA PANDUAN TATA CARA BERDOA IAITU:

1) ANGKAT TANGAN KE PARAS DADA

2) RAPATKAN KEDUA-DUA BELAH TAPAK TANGAN

3) “APABILA URAT TANGAN BERTEMU IA AKAN MENJADI SEPERTI HURUF BA ب
TITIK BA TERLETAK DI HATI KITA. KEDUDUKANNYA RENDAH DARI TANGAN YG KITA TADAH. SETIAP HURUH HIJAIAH DIDALAM AL QURAN ADA MALAIKAT YANG MENJAGANYA. HURUF BA DIJAGA OLEH MALAIKAT BERNAMA ‘HAR HAYAAIL’. MALAIKAT INI AKAN MENGANGKAT DOA KITA TERUS MENGHADAP ALLAH TANPA SEBARANG PERANTARA. OLEH ITU BERDOA BERSUNGGUH-SUNGGUH DENGAN PENUH PENGHARAPAN.

4) DUDUKLAH DALAM KEADAAN SOPAN SEPERTI DUDUK IFTIRASY DAN DUDUK TAHIYAT AKHIR. JIKA BERDIRI TEGAKKAN BADAN BETUL-BETUL DAN JANGAN MENYANDAR / BERSANDAR.

5) SEPANJANG BERDOA, BANYAKKAN MEMUJI KEBESARAN ALLAH DAN MENYEBUT NAMA-NAMA ALLAH YANG LAIN YANG BERSESUAIAN DENGAN KEPERLUAN DOA KITA PADA MASA ITU. CTHNYA… JIKA BERDOA MOHON DIPERMUDAHKAN REZEKI, SEBUTLAH NAMA ALLAH AR-RAZAQ DAN DISUSULI JUGA DENGAN BERSALAWAT NABI SAW

6) BERDOALAH BERSUNGGUH-SUNGGUH DARI HATI. GUNALAH BAHASA YG DAPAT DIFAHAMI KERANA ALLAH MAHA PENGASIH DAN SANGAT MEMAHAMI DAN MENDENGAR SEGALA BICARA TULUS HAMBA-HAMBANYA

7) AJARKANLAH ADAB BERDOA KEPADA SELURUH AHLI KELUARGA SEDARI USIA KECIL KERANA INSYA ALLAH IA AKAN DAPAT MEMBENTUK PERIBADI BAIK DALAM KEHIDUPAN.

PAGAR DIRI DAN RUMAH MENURUT AL-QURAN DAN SUNNAH


Oleh Ustazah Sakinah Saptu
Kuliah Muslimah (020609) @ Masjid Darul Ghufran

PAGAR DIRI

(1) Membaca:

لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.

Maksudnya: Tidak ada ilah (tuhan) selain Allah yang maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan bagiNya segala puji. Dan Dia maha berkuasa atas segala sesuatu.

* Siapa yang membacanya 100x dalam sehari, maka baginya pahala seperti memerdekakan sepuluh orang hamba, ditulis seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, baginya perlindungan dari syaitan pada hari itu hingga petang hari. (Hadith riwayat al-Bukhari dan Muslim).

(2) Membaca:

بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.

Maksudnya: Dengan menyebut nama Allah yang namaNya tidak ada sesuatu pun yang membahayakan, sama ada di bumi atau di langit. Dialah yang maha mendengar dan maha mengetahui.

*Sesiapa yang membacanya 3x di waktu pagi dan petang, maka tidak ada sesuatu pun yang membahayakan dirinya. (Hadith Riwayat al-Tirmizi) – Hukum hadith: Sahih

(3) Membaca Surah al-Ikhlas, Surah al-Falaq dan Surah al-Nas

* Siapa membaca 3 surah tersebut setiap pagi dan petang sebanyak 3 kali, maka cukup baginya dari segala sesuatu (dapat mencegahnya dari pelbagai kejahatan). (Hadith Riwayat Abu Daud, al-Nasai dan al-Tirmizi) – Hukum Hadith: Sahih.

• Dalam riwayat yang lain: Nabi s.a.w telah bersabda kepada Ibn Abi al-Juhani: Inginkah kamu aku beritahu tentang sebaik-baik apa yang digunakan untuk pendinding bagi mereka yang meminta perlindungan?. Beliau menjawab: Mahu, wahai Rasulullah. Lalu baginda bersabda: Qul a’uuzubi rabbil falaq dan qul a’uuzubi rabbin naas” (Hadith Riwayat al-Nasa’I, Ahmad dan al-Baihaqi)-Hukum hadith: Sahih.

• Dalam riwayat yang lain lagi: Nabi s.a.w ketika berada di tempat tidurnya setiap malam, baginda merapatkan kedua telapak tangannya kemudian meniupnya seraya membaca di kedua telapak tangannya itu: Qul huwallahu ahad, Qul a’uuzubirabbil falaq dan Qul a’uuzubirabbin naas. Lalu baginda mengusapkan kedua belah telapak tangannya ke badannya sejauh yang boleh dijangkau. Baginda memulakannya dari atas kepala dan wajahnya serta bahagian depan badannya. Baginda melakukan hal ini 3 kali. (Hadith riwayat al-Bukhari)

(4) Membaca ayat al-Kursi (Surah al-Baqarah: 255)

* Siapa yang membaca ayat ini di waktu pagi, maka ia dilindungi dari (gangguan) jin hingga ke waktu petang. Dan siapa yang membacanya ketika di waktu petang, maka dia dilindungi dari (gangguan) jin hingga ke waktu paginya. (Hadith Riwayat al-Hakim) – Hukum Hadith: Sahih.

(5) Membentengi diri dengan banyak membaca bermacam-macam do’a, serta zikir-zikir yang
disyariatkan sesuai dengan sunnah Nabi s.a.w yang sahih.

Antaranya:

(1) أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ.

Maksudnya: “Aku berlindung dengan kalimah-kalimah Allah yang sempurna dari setiap syaitan, binatang berbisa dan dari setiap mata yang jahat” (H.R al-Bukhari dalam kitab sahihnya)

(2) أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ.

Maksudnya: “Aku berlindung dengan kalimah-kalimah Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya”. (H.R Muslim dalam kitab sahihnya)


(3) أعُوذُ بِكَلِمَاتِ الله التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ وشَرِّ عِبَادِهِ، ومِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وأَنْ يَحْضُرُونِ.

Maksudnya: “Aku berlindung dengan kalimah-kalimah Allah yang sempurna dari kemurkaan dan siksaan-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan syaitan dan dari kedatangan mereka kepada ku” (H.R al-Tirmizi – Hukumnya: sahih di dalam kitab Sahih al-Jami, No 701)

(4) أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ الَّتِيْ لاَ يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَ لاَ فَاجِرٌ ، مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ وَ ذَرَأَ وَ بَرَأَ ، وَ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ ، وَ مِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيْهَا ، وَ مِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِيْ الأَرْضِ ، وَ مِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا ، وَ مِنْ شَرِّ فِتَنِ الْلَيْلِ وَ النَّهَارِ ، وَ مِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ إِلاَّ طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَانُ.

Maksudnya: “Aku berlindung dengan kalimah-kalimah Allah yang sempurna yang tidak dapat ditembus oleh orang baik ataupun orang jahat, dari kejahatan apa yang telah Dia jadikan dan Dia ciptakan. Serta dari kejahatan yang turun dari langit, dari kejahatan yang tenggelam ke bumi, dari kejahatan yang keluar dari bumi, dari kejahatan fitnah malam dan siang, dari kejahatan setiap yang datang (di waktu malam), kecuali yang datang dengan tujuan baik, wahai Tuhan yang maha pemurah” (H.R Ahmad Ibn Hanbal dalam Musnadnya. Hukumnya: Sahih dalam kitab sahih al-Jami’, No. 74)


MEMBENTENGI RUMAH

(1) Mengucapkan salam ketika memasuki rumah

* Firman Allah s.w.t yang bermaksud: Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah- rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya. (al-Quran, al-Nur: 61)


(2) Mengingati Allah Ketika Masuk Rumah dan Makan

* Dari Jabir r.a berkata bahawa beliau mendengar Rasulullah s.a.w bersabda: Apabila seseorang masuk ke rumahnya dan dia mengingati Allah ketika masuk itu dan juga ketika dia makan, syaitan berkata: “Aku tidak makan dan tidak menginap di tempatmu”. Jika dia masuk ke dalam rumah dan tidak mengingati Allah, syaitan berkata: “Aku boleh menginap”dan jika tidak mengingati Allah ketika makan pula, syaitan berkata:” Aku boleh bermalam dan makan malam”(Hadith Riwayat Muslim)

(3) Mensucikan rumah dari gambar dan patung

* Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: Sesungguhnya rumah yang terdapat gambar di dalamnya tidak akan dimasuki malaikat. (Hadith Riwayat al-Bukhari dan Muslim)

• Dalam riwayat yang lain: Baginda s.a.w bersabda: Tidaklah malaikat masuk ke dalam sebuah rumah yang ada di dalamnya patung-patung atau gambar-gambar. (Hadith Riwayat Muslim)

(4) Memperbanyakkan solat Sunnat di rumah

* Dari Ibn Umar r.a bahawa Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud: Jadikanlah solat-solat sunnat mu di rumah-rumah kalian dan janganlah jadikan rumah kalian itu sebagai kubur. ( Hadith Riwayat al-Bukhari dan Muslim)

(5) Memperbanyakkan Membaca al-Quran di rumah

Imam muslim meriwayatkan dengan lafaz sebagai berikut:

“Perumpamaan rumah yang disebut nama Allah dan tidak disebutkan nama Allah padanya, laksana orang yang hidup dengan orang yang mati”

• Membaca surah al-Baqarah di dalam rumah

* Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud:

“Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan, kerana sesungguhnya syaitan lari dari rumah yang dibacakan padanya surah al-Baqarah” (H.R Muslim)

• Di dalam riwayat yang lain: Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud:

“….Bacalah surah al-Baqarah kerana sesungguhnya mengambilnya adalah barakah, meninggalkannya adalah kerugian dan ahli sihir tidak mampu untuk mengalahkannya” (H.R Muslim)

Untuk melihat nota asalnya, sila klik pautan ini: http://www.docstoc.com/docs/46022399/Pagar-Diri